Senin, 26 Maret 2012

Diputar Di Amerika, Film Indonesia The Raid Dapat 2 Milyar Dalam 3 Hari

Film Indonesia The Raid adalah salah satu film Indonesia yang paling membanggakan di tahun ini. Selain karena keberhasilannya tayang di berbagai festival Internasional sebelum resmi ditayangkan (Sundance, Toronto, SXSW), film ini juga menjadi film Indonesia yang paling banyak mendapat sorotan Internasional saat ini.
Seperti yang sudah Sidomi kabarkan sebelumnya, selain tayang di Indoensia, The Raid juga tayang bersamaan di negara-negara lain termasuk di negara dengan Industri perfilman terbesar di dunia yaitu Hollywood, Amerika Serikat.
Saat tayang di Amerika, Film The Raid mendapatkan total Box Office di 3 hari pemutarannya sebesar $ 221.000 ( sekitar 2 Milyar Rupiah jika dikonversikan). Pendapatan ini tentu saja sangat besar mengingat film ini hanya ditayangkan di 14 bioskop saja di Amerika.
Berbeda dengan film Blockbuster Hollywood seperti The Hunger Games atau 21 Jump Street yang jelas-jelas tayang di 4000 ribuan bioskop seluruh Amerika, sedangkan The Raid hanya 14 bioskop saja.
Selain itu, The Raid juga mengalami penambahan layar di bioskop-bioskop diseluruh Jakarta. Di bioskop seperti Blok M Square, Citra, Gading, Hollywood, Kalibata, Plaza Senayan, Pondok Indah, dan Metropole kini menayangkan The Raid dalam 2 layar.
Jadi untuk Anda yang belum menyaksikan film ini karena malas untuk mengantri, segeralah ke Bioskop dan sukseskan film Indonesia yang membanggakan ini.

Sinopsis Singkat Tentang Film The Raid...

The Raid menceritakan tentang sekelompok tim SWAT yang tiba di sebuah blok apartemen kumuh dengan misi menangkap pemiliknya, seorang raja bandar narkotik bernama Tama. Blok ini tidak pernah di lakukan penggerebekan atau pun tersentuh oleh Polisi sebelumnya. Sebagai tempat yang tidak dijangkau oleh pihak berwajib, gedung tersebut menjadi tempat berlindung para pembunuh, anggota geng, pemerkosa, dan pencuri yang mencari tempat tinggal aman.
Mulai bertindak di pagi buta, kelompok SWAT diam-diam merambah ke dalam gedung dan mengendalikan setiap lantai yang mereka naiki dengan mantap. Tetapi ketika mereka terlihat oleh pengintai, penyerangan mereka terbongkar. Dari penthouse suite-nya, Tama memerintahkan untuk mengunci gedung apartemen dengan memadamkan lampu dan menutup semua jalan keluar. Terjebak di lantai 6 tanpa komunikasi dan diserang oleh penghuni apartemen yang diperintahkan oleh Tama, tim SWAT harus berjuang melewati setiap lantai dan setiap ruangan untuk menyelesaikan misi mereka dan bertahan hidup.


Cara Memasukkan Video Youtube Dalam Postingan Blog


Salam Semangat sobat netter semua.. Kali ini saya ingin berbagi tentang bagaimana cara menyisipkan video youtube di postingan blog sobat semua.. Oke deh langsung ajah.. Cara nya gampang banget ko..
Pertama anda login ke blogger.com terlebih dahulu... Kemudian langsung buat post baru ajah..

Nah setelah itu anda pilih deh di Youtube video mana yang akan anda masukkan dalam postingan blog.. Selanjutnya perhatikan Gambar ya??

KLIK PADA GAMBAR UNTUK LEBIH JELAS!!!



Selesai.. Selamat Mencoba !!!!!

Previewnya ....

Senin, 19 Maret 2012

Surga Sudah Penuh

Surga sudah penuh. Ahli zikir, ahli tahajud, ahli tilawah sudah terlebih dahulu berada di sana. Dermawan, ilmuwan, agamawan sudah disediakan tempat di sana. Orang saleh, orang sabar, orang tawakal lebih berhak berada di sana 
Tak tersisa tempat untuk orang seperti kita. Sudahlah!
Surga sudah penuh
Terlalu murah jika surga ditukar hanya dengan amalmu yang sedikit
Terlalu rendah jika surga dibayar hanya dengan kebaikanmu yang musiman
Terlalu naif jika surga diraih hanya dengan pahalamu yang tak sempurna
Tak kan bisa kau memasukinya
Sudahlah!

Surga sudah penuh
Sudahlah!

***

Purnama meraja di langit malam, di atas sebuah masjid besar dan megah di kota ini. Tidak seperti biasanya, malam ini masjid ramai dipenuhi orang yang sedang khusu’ mengikuti acara mabit yang diadakan sebuah yayasan. Dari dalam terdengar suara seorang ustadz terkenal yang sedang menyampaikan ceramahnya. Begitu bersemangat, begitu menggebu-gebu, mengingatkan peserta mabit akan pentingnya ikhlas dan sabar dalam menjalani kehidupan. Entahlah, apa yang dia maksud dengan canda di sela ceramah yang mengatakan bahwa keterlambatan kedatangannya sekitar dua puluh menit adalah sebagai ujian kesabaran peserta mabit

“Saya sengaja terlambat ke sini sekadar menguji kesabaran saudara-saudara. Sejauh mana keikhlasan dan kesabaran saudara dalam menuntut ilmu malam ini terlihat dari kerelaan saudara menunggu kedatangan saya. Dan subhanallah, ternyata keikhlasan dan kesabaran saudara patut diacungi jempol.”, guyon sang ustadz yang disambut oleh derai tawa hadirin.

Aku tidak peduli. Yang kupedulikan adalah gehu, bala-bala, comro, cireng, tempe tepung, ubi, juga pisang goreng yang masih menggunung di tempatnya. Ya, malam ini sengaja kutambah daganganku, berharap bisa membawa pulang uang lebih banyak dari hari biasanya. Nyatanya sampai saat ini baru setengahnya daganganku yang teruangkan. Mungkin inilah maksud ceramah tentang sabar yang sedang dijelaskan itu. Aku harus bersabar. Sedangkan ikhlas, aku masih belum mengerti apa yang harus kulakukan untuk mempraktikkan arti kata yang satu ini. Yang aku tahu adalah bahwa di rumah, istriku menunggu bersama keenam putra kami. Oh, bukan enam tapi tujuh karena istriku sedang hamil tujuh bulan. Dan mereka menungguku untuk memberi mereka makan, pakaian, biaya sekolah, dan tetek bengek keperluan hidup lain yang semakin melambung di zaman yang katanya era reformasi ini. Reformasi, kata apa lagi itu?

Tiga orang gadis berjilbab mendekat. Ah, akhirnya datang juga rezeki itu.

Sabarahaan (berapa harganya), Mang?”, yang memiliki ukuran badan paling besar bertanya sambil memilih-milih gehu yang masih hangat.

Sarebu tilu (seribu tiga), Neng. Mangga”, jawabku menawarkan seramah mungkin. Tanganku telah siap dengan kantung kertas.

“Combro na (combronya), Teh.”, yang berkaca mata menjawil.

Tos lami ceramahna (Sudah lama ceramahnya), Mang?”, yang berjilbab paling rapi bertanya dalam bahasa Sunda yang tidak terlalu fasih. Kelihatan sekali dia bukan mojang priangan.

Keningku berkerut mencoba mengingat sudah berapa lama ustadz berceramah. Kalau yang ceramah selepas Shalat Isya maka ceramahnya baru setengah jam. Tapi bukankah selepas Maghrib tadi ada pula yang ceramah? Apakah mereka orang yang sama, aku tidak tahu. Menjelang dan selepas Maghrib tadi banyak sekali pembeli. Aku tidak sempat memperhatikan isi ceramahnya, apalagi siapa yang berceramah. Bahkan shalat Maghrib pun belum aku tunaikan. Ya, aku belum shalat Maghrib, astaghfirullah!

“Mang?”, gadis tadi kembali bertanya.

Nembe satengah jam, panginten? (Mungkin baru setengah jam?).”

Naha panginten? Si Mang mah, pasti teu ngadangukeun ceramahna nya? (Kok mungkin? Si Mang pasti tidak mendengarkan ceramahnya, ya)! ” yang berkacamata menyambung pembicaraan dalam nada canda. Tapi entah, di telingaku gadis tadi seolah berkata, “Cik atuh ngaos (coba dong mengaji)!” 

“Tos. Jadi sabaraha, Mang?”, yang tadi memilih-milih gorengan membuka dompetnya.

“Opat rebu, Neng.”, kumasukkan kantong kertas yang sudah penuh berisi gorengan ke dalam kantong keresek hitam. Kuterima satu lembar uang lima ribuan. Kuangsurkan selembar uang ribuan. “Nuhun mang.”, gadis berjilbab paling rapi berkata. Kujawab dengan senyum dan anggukan.

Sepeninggal mereka, tiba-tiba saja aku tertarik memperhatikan peserta yang hadir, ceramah yang disampaikan yang terdengar melalui pengeras suara, serta kesibukan beberapa panitia yang mondar-mandir untuk memastikan acara berlangsung sesuai jadwal, aman, dan terkendali. Peserta mabit kali ini tampak lebih banyak dibandingkan acara serupa beberapa bulan yang lalu. Lihat di sana, tempat tambahan yang dibuat panitia di teras masjid dengan menggunakan terpal sebagai pembatas antara peserta laki-laki dan perempuan telah penuh terisi. Beberapa mobil tampak kesulitan mencari tempat parkir karena lahan yang disediakan sudah padat. Dari dalam masing-masing mobil turun tidak kurang dari lima orang, belum ditambah peserta yang menggunakan kendaraan umum. Tampaknya peserta bukan hanya berasal dari Bandung, melainkan juga dari luar kota, terlihat dari plat mobil jang berjajar rapi di areal parkir. Mungkin penceramah malam ini menarik minat mereka, terbukti dari canda yang dilontarkan penceramah disambut derai tawa semua peserta. Ya, penceramah malam ini menyampaikan ceramahnya begitu memukau tidak seperti penceramah khutbah Jumat di masjid dekat rumahku yang selalu membuat hampir semua jamaah terlelap. Mungkin isi ceramahnya terlalu biasa dan kerap diulang dari Jumat ke Jumat atau mungkin juga jemaahnya saja yang terlalu bodoh untuk mencerna untaian mutiara dalam setiap kalimat penceramah.

Ngomong-ngomong apa yang disampaikan bapak ustadz sehingga mengundang tawa peserta?  Coba aku perhatikan lebih saksama.

“Jadi saudara-saudara, tidak mengapa saudara datang ke sini dengan dua tujuan. Pertama tholabul ilmi dan yang kedua tholabul jodoh…”, di sini tawa hadirin kembali meriuh rendah.

Oh, rupanya itu! Pasti yang tertawa keras itu adalah peserta yang masih lajang yang merasa tersindir dengan yang disampaikan barusan. Ceramah selanjutnya tidak dapat kudengarkan dengan saksama. Penjual mie ayam di sebelah mengusikku. Menukarkan uang dua puluh ribu dengan pecahan lima ribuan untuk kembalian. Setelah kuserahkan uang yang ia minta, aku harus meladeni pembeli –dua bocah laki-laki seumuran anak sulungku– yang disuruh orangtuanya di teras masjid sebelah sana untuk membeli gorengan sebagai cemilan di saat asyik mendengarkan ceramah. Setelah itu, entah siapa lagi yang telah kulayani. Yang jelas gorengan yang menggunung tadi kini sudah berkurang lumayan banyak.

Sebenarnya dengan sisa gorengan yang masih ada, aku sudah bisa pulang. Uang di dalam tas pinggangku sudah memenuhi target, kurasa. Seperti malam-malam sebelumnya istriku pasti sudah menunggu kepulanganku. Sambil menghitung dan mengatur anggaran belanja untuk besok, istriku menikmati sisa gorengan yang tidak terjual itu, juga putra sulungku jika ia belum tidur. Namun malam ini aku masih ingin menjajakan gorenganku sambil mendengarkan ceramah. Sekali-kali aku pun harus menyimak ceramah, seperti malam ini.

Rupanya penceramah sudah berganti. Yang ceramah sekarang suaranya terdengar lebih lantang dan sesekali terdengar ia memimpin takbir, “Allahu Akbar!” yang diikuti peserta dengan gegap gempita. Tak urung, rasa penasaranku menggelitik.

“Dakwah adalah tugas setiap individu. Kita tidak bisa manggantungkan tugas ini hanya pada ulama. Setiap kita hendaknya ambil bagian dalam tugas mulia ini. Allahu Akbar!”

Kembali takbir menggema. Beberapa peserta yang sedari tadi sudah terlena kantuk, sekarang tergagap. Jurus jitu penceramah agar peserta tidak mengantuk! Ceramah selanjutnya tidak begitu kumengerti. Terlalu banyak istilah asing –kurasa bahasa Arab – serta penyampaian maksud yang berputar-putar sebelum sampai pada tujuannya.  Membingungkan! Lebih membingungkan lagi ketika ustadz berkata, “Surga telah menanti bagi siapa saja yang berjuang di jalan-Nya.” namun terdengar lain di telingaku.  Dalam pikiranku kalimat itu seperti terdengar, “Surga telah menanti kita. Kita akan memadati surga hingga penuh!”

Surga sudah penuh? Kulihat ramai peserta yang hadir. Demikian banyaknya jumlah mereka, para ahli surga. Kutarik nafas membandingkan diriku dengan mereka.  Membandingkan? Untuk membandingkan dua hal maka keduanya harus memiliki kadar kualitas yang sebanding. Sedangkan aku jika dibandingkan dengan mereka adalah jelas-jelas sebuah ketidakpantasan yang menggelikan. Siapalah aku, yang shalat saja lebih banyak melupakan ketimbang mengerjakan. Ya, surga sudah terlalu penuh untuk sekadar menampung orang-orang sepertiku.

Hey, apa yang tertulis di spanduk lebar yang dibentangkan di pintu masuk itu? ‘SURGA SUDAH PENUH’? Kalimat itu tertulis di sana di bawah kalimat tema mabit malam ini.  Tulisan itu demikian jelasnya –dicetak dalam warna hitam dan ukuran huruf terbesar dari semua deretan kalimat yang tertera di spanduk– sehingga dapat terbaca dari seberang jalan sekali pun. Pengendara motor juga mobil pasti bisa membaca –walaupun sekilas– kalimat itu. Apa maksud kalimat tema itu?

Tunggu! Bukan hanya di spanduk kalimat itu tertulis. Di bagian belakang rompi biru yang dipakai panitia  juga tertulis kalimat yang sama. Juga di jilbab putih seorang gadis yang duduk di sebelah sana, sebelah sana, dan sebelah sananya juga. Oh, di semua benda tertulis kalimat itu. Di tembok, di tong sampah, di pagar, di pepohonan taman, di sandal yang berjajar rapi, di keramik dan paving blok yang terhampar, bahkan di gerobak penjual bubur ayam, mie ayam, baso solo, batagor, juga baso tahu!

Oh, apa ini? Ini kenyataan atau hanya mataku saja yang berkunang-kunang sehingga kurang awas memperhatikan sekeliling. Tidak, ini tidak nyata. Ini hanya khayalanku saja.  Apa yang harus aku lakukan? Kalimat itu seperti mengejekku, menyudutkanku. Tenang, tenang dulu. Semuanya akan baik-baik saja. Khayalan ini –ya, ini hanya khayalan– akan segera hilang. Aku harus segera sadar. Sadarlah! Aku ingin –bahkan harus– pulang untuk meredakan semua ini.

Tergesa kudorong gerobakku. Tak kuhiraukan beberapa teman penjual yang bertanya dalam nada mengejek, “Sore keneh, naha geus rek balik?(Masih sore, kok sudah mau pulang?)” Setelah keluar dari gerbang masjid segera kuarahkan gerobakku ke kanan.  Sempat kudongakkan kepalaku melihat langit hitam cemerlang malam ini. Di sana, di langit utara bintang-bintang membentuk sebuah formasi sedemikian rupa sehingga dapat kubaca kalimat ‘SURGA SUDAH PENUH’.

***

Kukira hanya karcis bus atau kereta api saja yang bisa habis, ternyata tidak! 
Karcis surga pun bisa habis 
Surga sudah penuh
Sudahlah!

Rabu, 14 Maret 2012

Bila Al-Quran Bisa berbicara



Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudlu aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa…Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimanamenyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan
Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu disurau…..
Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi…engkau baca Koran pagi atau nontonberita TV
Waktu senggang? engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah-surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Waktupun cepat berlalu… aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadlan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku
Apakah Koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…Setiap saat berlalu… kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah “Qur’an” kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi… bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu.
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali…Baca dan pelajari lagi aku…Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu….dulu sekali…Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos…Di surau kecil kampungmu yang damai.
Jangan aku engkau biarkan sendiri…Dalam bisu dan sepi….Maha benar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Rabu, 29 Juni 2011

Images From The Words

Haloo.. rekan netter semua. Kembali seorang newbie ingin share sesuatu. Untuk kali ini saya ingin share tentang tutorial photoshop. Seperti judul diatas ‘Image From The Words’. Apakah itu?? Ya sesuai arti dari kata tersebut, kali ini saya ingin share tentang membuat gambar yang terbuat dari text. Nih contoh hasilnya.


Ga usah lama-lama lagi langsung ajah deh..  Kita mulai!!!
1.  Langkah pertama anda siapkan file baru di Adobe Photoshop dengan ukuran 500x500 px dengan diberi background warna hitam.


2. Kemudian klik Horizontal Type Tool, dan isikan background yang tadi dengan text. Sehingga menjadi seperti tampilan dibawah.


3.  Sekarang rotasi  teks tadi 45 derajat searah dengan jarum jam. Edit > Transform > Rotate


4.  Setelah itu, ikuti settingan font seperti dibawah ini.


5.  Dan sekarang lihat tampilannya seperti ini.


6.  Nah sekarang waktunya masukkan gambar yang akan dibuat. Saya ambil contoh foto saya sendiri. Saya rekomendasikan memilih foto yang tidak terlalu detail.


7.  Setelah itu di bagian layer palette kita pilih bagian teks. Kemudian tekan Ctrl+klik kiri pada bagian layer thumbnail.. biarkan teks itu terseleksi.. lalu klik kiri di bagian gambarnya dilanjutkan dengan menekan ctrl+Shift+i.. Setelah itu tekan tombol Delete di keyboard. Dibawah ini adalah hasil gambar setelah diseleksi


8.  Hasil gambar setelah di delete.


9.  Nah Kalo udah kaya gini tinggal dihias ajah.. Ya sekreatif mugnkinlah.. hehehe.. Ini hasil akhir yang saya buat.. dan mungkin yang teman-teman netter buat bisa lebih bagus dari saya.. hehehe. Semoga bermanfaat.. Sampai jumpa di tutorial dan info selanjutnya.. Ingat!!! Berbagi Itu Indah.. :D



Text From The Water

Kali ini saya ingin share tutorial photoshop lagi nih.. sekarang saya mencoba untuk share tentang text effect.. Sesuai dengan judul diatas ‘ Text From The Water’. Saya akan membagi tutorial bagaimana membuat text dengan efek air.. Nih contohnya..

Oke.. Kita mulai langsung ajah ya..
1. Gunakan gambar air.. Anda bisa cari di Om Google.. Atau bisa gunakan gambar yang saya pakai.. Bisa     download disini..



2.    Lalu berikan teks tulisannya bebas.. Saya contohkan disini dengan kata “WATER”..dengan warna apa saja.. karena warna tidak mempengaruhi..


3.  Kemudian buka file air yang berbeda.. bisa cari di google atau bisa memakai gambar yang saya pakai..   Bisa download disini.. 



4.  Kemudian tekan ctrl+klik kiri di layer thumbnail textnya..



5.   Sekarang pilih layer gambar air yang kedua, Kemudian Ctrl+Shift+I, setelah terseleksi tekan tombol delete.. 



6.  Setelah itu hilangkan seleksinya.. dan tambahkan inner shadow, Outer glow, Inner Glow, Bevel And Emboss, Contour, Satin, Color Ovelay dan Stroke di layer yang tadi.. Layer > Layer Style  








Nah selesai juga.. Jadinya seperti ini.. Semoga bermanfaat ya.. Sampai ketemu di tutorial selanjutnya..


Senin, 01 Maret 2010

Berburu Dollar Gratis Lagi!!!!

Haloooo teman netter semua!! wah udah lama saya tidak mengupdate blog ini. Karena disibukkan dengan tugas dan pekerjaan. :) . Untuk mengisi hari dibulan maret ini saya ingin kembali berbagi bagaimana bisa mendapatkan dollar dari internet.. Di pagi yang cerah saya ingin berbagi bagaimana bisa mendapatkan dollar dari situs http://www.PaidToClick.in . Anda sudah siap untuk berburu dollar?? Oke.. Let's start..




http://www.PaidToClick.in Adalah sebuah site PTC (Paid TO click) sama seperti donkeymails.com , Bagi yang belum tau donkey mails. Baca disni. Bedanya hanya dari payout ajah, kalo donkey mails harus mempunyai saldo $1 dulu baru bisa payout ke paypal. Pada paidtoclick.in anda bisa melakukan payout pada saat $0.02.. Kecil sekali kan?? anda bisa mendapatkan nilai itu dalam satu hari. Dan paypal anda pun langsung terisi.. 


Mungkin nilai itu sangat kecil. Tapi saya  yakin, jika anda terus menerus jalankan ini pasti akan menjadi besar.. Pepatah mengatakan Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.. bahkan gunung.. :) hehehehe..


Hanya itu yang bisa saya sampaikan.. Jika ada pertanyaan bisa disisipkan pada sesi komentar..
Semoga berhasil :)
Klik banner Untuk mendaftar..

Rabu, 27 Januari 2010

Buat Shoutbox di blogger.com

Halo lagi semuanya.. Saya lagi semangat nih buat bagi-bagi ilmu kepada teman-teman semua. Mumpung masih inget jadi harus cepet-cepet dituangkan, takutnya lupa. ^^ . Kita mulai ajah ya. Apa itu shoutbox?? Ada yang udah tau??Klo belum tinggal diliat ajah ada di side bar kiri bawah blog saya. Apa sih kegunaan widget ini?? Widget ini berfungsi sebagai buku tamu dari blog kita. Agar setiap pengunjung blog kita bisa meninggalkan pesannya di widget ini.



Untuk membuatnya anda buka halaman shoutmix.com , Kemudian pilih Create ShoutBox. maka akan muncul isian form pendafataran. Setelah mengisi form tersebut anda login di shoutmix.com

Setelah login anda akan menemui halaman seperti gambar dibawah.


Jika anda ingin langsung memasang tanpa di edit tampilannya , Anda bisa langsung klik link get code. Kemudian copy semua code nya.
Sekarang anda login di blogger. Klik Tata letak --> elemen halaman --> Tambah gadget sesuai dengan keinginan anda. Pilih html/javascript. Paste kan di bagian content..

Selesai deh.. Shoutbox anda sudah bisa digunakan. Selamat mencoba.

Terima Kasih udah mampir. Semoga bermanfaat.^^